APACHE II SCORE
APACHE II Score
("Acute Physiology and Chronic Health Evaluation II Score") adalah
sistem klasifikasi keparahan penyakit yang pertama kali diperkenalkan oleh
William Knaus dkk. di Universitas George Washington pada tahun 1981. Scor
Apache ini digunakan untuk mengukur tingkat keparahan penyakit dan memprediksi
mortalitas yang biasa digunakan di beberapa unit perawatan intensif (ICU).
Penilaian klinis keparahan penyakit merupakan komponen penting praktek medis
karena dapat menentukan intervensi pengobatan, derajat kegawatan dan prognosis.
Severity
of illness
dinilai berdasarkan pengukuran 12 sistem fisiologis rutin selama 24 jam pertama
setelah masuk, usia dan status kesehatan sebelumnya atau komorbiditas yang
dimiliki pasien. Data perhitungan skor APACHE II berdasar pada
variabel-variabel yang terdiri dari suhu rektal, mean arterial pressure,
frekuensi nadi, frekuensi napas, hantaran oksigen (PO2), PO2,
pH arteri, natrium serum, kalium serum, kreatinin serum, hematokrit dan hitung
jenis lekosit. Jumlah skor bervariasi dari 0 sampai 71. Semakin besar skor
semakin meningkat risiko kematian.
Meskipun sistem
penilaian baru, seperti SAPS II, telah menggantikan APACHE II di banyak tempat,
APACHE II terus digunakan secara luas karena begitu banyak dokumentasi
didasarkan pada itu. Pada studi yang dilakukan di berbagai negara seperti
Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru dan Singapura, terbukti sistem skor
APACHE II memiliki korelasi yang baik antara mortalitas yang diprediksi dengan
mortalitas aktual yang terjadi. APACHE II memiliki kelemahan antara lain:
- Sistem skor ini dibuat berdasarkan data lama dari tahun 1979 – 1982 dan sistem skor tidak dirancang untuk memprediksi outcome pasien secara individual dan penyakit khusus.
- Perbedaan dalam waktu kedatangan pasien di ICU menyebabkan perbedaan nilai prediksi dan kategori diagnosis tidak secara akurat menghitung perbedaan kondisi saat masuk ICU.
- Tidak mencakup penilaian pasien trauma dan bedah.
- APACHE II memiliki kekurangan dalam komponen untuk menilai secara akurat trauma akut yang terjadi pada individu yang sebelumnya sehat sebaliknya pada individu yang sebelumnya memiliki penyakit kronik
- Tidak mengontrol penatalaksanaan sebelum masuk ICU yang dapat memengaruhi kondisi fisiologis pasien sehingga menurunkan skor dan menurunkan risiko pasien yang sesungguhnya.
- Mengeksklusi pasien-pasien grafting bypass arteri koroner, perawatan jantung, luka bakar dan pasien pediatric